Masalah sampah plastik di laut telah menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut dan kehidupan manusia. Namun, inovasi penggunaan rumput laut sebagai bahan dasar bioplastik kini menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan
Setiap harinya, diestimasikan terdapat 8 juta plastik yang terbuang ke laut dan telah membunuh banyak hewan laut (Condor Ferries UK).
Situasi yang sudah semakin serius ini diperparah dengan fakta bahwa laut menjadi ‘jantung’ bagi Bumi untuk bisa tetap ‘hidup’ dan menyokong kehidupan manusia.
Sehingga, terjadi akumulasi sampah di samudra, yang kemudian mempengaruhi rantai makanan dan bahkan kesehatan manusia.
Namun, ada secercah harapan dari laut itu sendiri—rumput laut—yang bisa menjadi jawaban atas sampah plastik.
Sebagai salah satu sumber daya alam yang melimpah, rumput laut kini dilirik sebagai alternatif bahan baku untuk membuat plastik yang lebih ramah lingkungan.
Inovasi ini membuka peluang baru yang akhirnya dimanfaatkan oleh Biopac di tahun 2019 untuk mengurangi polusi plastik sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Manfaat Lingkungan dari Penggunaan Rumput Laut untuk Bioplastik
Rumput laut adalah bagian dari algae yang sudah eksis sejak jutaan tahun lalu melewati berbagai macam evolusi. Manfaatnya sendiri sangat beragam, mulai dari sumber nutrisi alami, antioksidan, dan bahan baku untuk pembuatan bioplastik
Penggunaan rumput laut sebagai bahan dasar bioplastik memiliki berbagai manfaat lingkungan.
Pertama, rumput laut merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan tumbuh dengan cepat tanpa memerlukan penggunaan lahan luas atau pestisida.
Proses budidaya rumput laut juga membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, bioplastik dari rumput laut dapat terurai secara alami, berbeda dengan plastik konvensional yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk hancur.
Ini berarti bahwa produk berbahan dasar rumput laut tidak akan meninggalkan limbah berbahaya di lingkungan dan mengurangi risiko kontaminasi plastik mikro di lautan.
Pengolahan Rumput Laut menjadi Bioplastik
Proses pembuatan bioplastik dari rumput laut melibatkan beberapa tahap dengan alat dan teknologi berbeda.
Pertama, sampel rumput laut dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan dengan sinar matahari. Lalu, dilakukanlah proses penghalusan sehingga menjadi bubuk/powder rumput laut.
Bubuk tersebut kemudian ditimbang lalu dicampur dengan beberapa bahan tambahan dan disaring untuk bisa mendapatkan filtrat yang terpisah dari endapannya.
Setelah itu, dilakukan proses lebih lanjut melalui metode pemanasan, pencetakan, dan pengeringan hingga menjadi produk bioplastik yang siap digunakan.
Keunggulan dari bioplastik rumput laut ini adalah kemampuan untuk menciptakan berbagai jenis produk seperti kemasan makanan, sedotan, hingga kantong belanja yang dapat terurai secara cepat setelah digunakan.
BIOPAC sendiri telah memproduksi berbagai macam jenis barang seperti kemasan, tas, tinta, kantong, pouch, dan tag gantungan yang semuanya terbuat dari rumput laut.
Rumput laut memiliki potensi besar untuk menjadi kunci dalam mengurangi polusi plastik di laut.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan inovasi, bahan ini dapat menggantikan plastik konvensional yang mencemari lingkungan selama berabad-abad.
Kita semua memiliki peran penting dalam mendukung perubahan ini dengan memilih produk yang menggunakan kemasan berbahan dasar rumput laut.
Oleh karena itu, BIOPAC mengajak Anda untuk membantu merawat Bumi bersama-sama dengan mulai memanfaatkan produk berbahan dasar rumput laut.
Mari bersama-sama mendukung produk ramah lingkungan dan berkontribusi pada upaya menyelamatkan lautan dari ancaman sampah plastik.
Setiap keputusan yang kita ambil hari ini akan berdampak besar bagi masa depan planet ini dan generasi-generasi yang akan datang.