Dengan kondisi Bumi yang semakin kritis, kemasan ramah lingkungan menjadi hal yang perlu digalakkan secara lebih masif.
Tidak hanya itu, hal ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan implementasi dari SDGs. United Nations (Persatuan Bangsa-Bangsa) menginisiasi SDGs (Sustainable Development Goals) pertama kali pada tahun 1992 di Earth Summit, Rio de Janeiro, Brazil.
Saat ini, kita sedang berada di dalam proses mencapai The 2030 Agenda for Sustainable Development yang sudah dicetuskan sejak tahun 2015. Di artikel kali ini, Anda bisa lebih memahami tentang SDGs dan bagaimana kemasan ramah lingkungan berperan dalam mencapai beberapa tujuannya.
Kenal Lebih Jauh dengan SDGs
Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan satu komitmen besar yang diemban oleh lebih dari 178 negara. Tentu, tujuan utamanya adalah untuk menjaga kelangsungan Bumi beserta seluruh keragaman hewani dan hayatinya.
Pada bulan September tahun 2015, tercetuslah 17 tujuan yang akan dicapai secara bersama-sama di tahun 2030 lewat UN Development Summit.
Seluruh tujuan ini menjadi perhatian berbagai macam negara di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia, melalui Bappenas, berkomitmen mengimplementasikan SDGs di tingkat nasional, subnasional, hingga komunitas.
Komitmen ini juga telah dijalankan oleh banyak kalangan pemerhati lingkungan, organisasi, perusahaan, dan lain sebagainya lewat langkah-langkah yang beraneka ragam.
BIOPAC menjadi salah satu perusahaan yang turut andil dalam menyukseskan implementasi SDGs lewat proses bisnis dan produk eco-friendly packaging mereka.
Peran Kemasan Ramah Lingkungan untuk SDGs
Dengan masifnya penggalakan implementasi SDGs, eco-friendly packaging turut mengalami kenaikan dalam trend penggunaannya pada tahun ini. Hal ini disebabkan oleh menggilanya jumlah sampah plastik dari produksi kemasan secara global menurut Environment + Energy Leader — sekitar 400 juta ton.
Ini tidak diimbangi dengan persentase plastik yang bisa direcycle yaitu hanya kurang dari 20%. Oleh karenanya, peran kemasan ramah lingkungan menjadi sangat penting di sini.
Ada beberapa tujuan SDGs yang terpengaruh berkaitan dengan kemasan ramah lingkungan, yaitu;
SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Pilar ini mendorong produsen untuk menggunakan kemasan dengan secukupnya tanpa berlebihan. Pilar ini juga mengimbau bisnis untuk tidak menggunakan kemasan sekali pakai berukuran berlebihan demi kesan produk yang banyak.
SDG 14: Ekosistem Lautan
BIOPAC merupakan kemasan yang ramah lingkungan, tidak mengandung plastik, dan tidak akan terurai menjadi mikroplastik dan nanoplastik, termasuk jika dibuang ke laut. BIOPAC menggunakan bahan baku rumput laut, yang mendukung biodiversitas laut, dan menjadi makanan penyu, ikan, dan hewan laut lainnya.
SDG 15: Ekosistem Daratan
Dengan memproduksi kemasan yang tidak mengandung plastik serta tidak akan terurai menjadi mikroplastik dan nanoplastik, BIOPAC aman jika dikonsumsi hewan darat, termasuk cacing, unggas dan sebagainya. Apabila dibuang ke tanah, BIOPAC juga menjadi biofertilizer yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Dengan perubahan iklim yang semakin ekstrim mulai dari musim hingga cuaca, kemasan dari bahan-bahan natural berperan dalam mengurangi emisi karbon lewat proses produksinya. Salah satunya adalah biodegradable packaging dari BIOPAC yang terbuat dari rumput laut. Proses pembuatannya tidak menghasilkan polutan yang dapat membahayakan iklim Bumi.
Sebagai produsen kemasan rumput laut ramah lingkungan pertama di Indonesia, BIOPAC berkomitmen mendukung SDGs dengan kemasan aman, terjangkau, dan mudah didapat. Yuk, mulai pakai kemasan ramah lingkungan dari sekarang!