Karaginan merupakan polisakarida linear yang mempunyai monomer galaktosa, yang diekstraksi dari rumput laut kelas Rhodophyceae. Karaginan tersedia dalam grade semi-refined dan refined, dimana pada grade semi-refined masih terdapat selulosa, sedangkan pada grade refined, tidak mengandung selulosa.
Proses produksi semi-refined carrageenan terdiri dari 3 tahap, yaitu pre-treatment, ekstraksi, dan unit pengolahan lanjut. Di dalam pre-treatment, digunakan screw conveyor dengan aliran air bersih dari atas ke bawah dan aliran rumput laut dari bawah ke atas, crusher atau rotary knife granulator untuk memotong rumput laut bersih. Tahap selanjutnya adalah ekstraksi. Di dalam proses ekstraksi, rumput laut direbus dalam larutan alkali, yaitu KOH 12% dengan perbandingan KOH:rumput laut =30:1, suhu 90 oC selama 30 menit. Unit pengolahan lanjut terdiri dari proses pencucian. Pencucian dilakukan 2 kali dengan pengepresan dengan volume air 30 kali lipat supaya pH nya turun 8-10. Pengepresan dilakukan dengan alat press hidrolik. Kemudian, karaginan basah dikeringkan dengan tray drier pada suhu 87.5 oC tekanan 1 atm. Selanjutnya, produk intermediate dipindahkan menuju ball mill untuk menjadikannya tepung dengan ukuran 80 mesh. Kami melampirkan MSDS KOH disini untuk memberikan informasi mengenai dampak KOH terhadap manusia jika tertelan atau terkena kulit, dan dampak KOH terhadap lingkungan.
Menurut artikel ini, untuk memproduksi 1500 ton semi refined carrageenan (SRC) per tahun, 330 hari kerja per tahun dan 24 jam kerja per hari, dibutuhkan 10.3 ton rumput laut kering , 299 kg KOH, 1.4 juta Liter air, dan 57.4 ton steam per hari. Total kebutuhan investasi pabrik SRC adalah sekitar USD 27 juta, yang terdiri dari CAPEX sebesar USD 19.5 juta dan OPEX USD 7.5 juta. Penulis merekomendasikan pendirian pabrik SRC di Kab. Takalar, Sulawesi Selatan. Parameter ekonominya adalah IRR 18.31%, Pay out time 7.48 tahun dan BEP 38.2%.