Saat ini, kemasan biodegradable atau kemasan yang mudah terurai melalui organisme secara alami menjadi salah satu alternatif yang mulai banyak dipakai oleh berbagai kalangan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap perubahan Bumi yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Kekhawatiran terhadap kondisi Bumi akibat sampah plastik yang semakin membludak sejalan dengan tema dari Hari Bumi tahun ini, yaitu Planet vs Plastics.
Menurut Voices of Youth, sebanyak 400 juta plastik dihasilkan tahunan, sebagian besar tidak ramah lingkungan dan tidak bisa di-recycle. Menyadari fakta menyeramkan ini, BIOPAC berkomitmen untuk merawat Bumi lewat berbagai kemasan biodegradable yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan industri, rumah, dan kantor.
Di artikel ini, kita akan menyelam lebih jauh tentang kemasan biodegradable, bahan-bahan yang bisa digunakan dalam pembuatannya, dan produk ramah lingkungan yang disediakan oleh BIOPAC sebagai komitmennya untuk menjaga Bumi.
Pengertian Kemasan Biodegradable
Kemasan biodegradable merupakan jenis kemasan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah terurai lewat organisme yang ada di sekitar kita. Prosesnya pun tidak memakan waktu beratus-ratus tahun seperti plastik pada umumnya. Untungnya, kemasan biodegradable BIOPAC merupakan home-compostable — mudah untuk diurai secara alami, dibuang langsung ke tanah, atau bercampur sampah organik sisa-sisa makanan berupa sayur atau buah dari konsumsi rumah, atau dibuang ke pot tanaman yang ada di sekitar rumah.
Tidak hanya itu, penggunaan kemasan biodegradable sebagai pengganti plastik konvensional berperan dalam mengurangi carbon footprint dan emisi gas karbon yang menjadi ancaman bagi kelangsungan atmosfer Bumi karena proses pembuatan dan penanganan limbah plastik konvensional menimbulkan emisi gas karbon. Selain mengurangi emisi gas karbon, pohon juga tidak harus “mati” karena ditebang untuk membuat BIOPAC karena BIOPAC terbuat dari rumput laut.
Kemasan Biodegradable dari BIOPAC
Saat ini, bioplastik dibuat dari berbagai macam bahan yang bisa ditemukan di alam, namun kami memilih rumput laut karena beberapa alasan yang sangat penting, terutama pada tahap komersialisasinya.
Pertama, rumput laut sudah dikenal luas sebagai bahan pangan yang aman, tidak menyebabkan alergi bagi kelompok manusia tertentu, sehingga menggunakan rumput laut sebagai bahan baku kemasan produk pangan tidak akan menimbulkan resiko migrasi bahan toksik dari kemasan ke produk pangan, alergi, atau hal-hal negatif lainnya. Kedua, penanaman rumput laut tidak memerlukan lahan darat, sehingga tidak bersaing dengan industri perumahan, pertanian, pangan, dan peternakan. Penanaman rumput laut juga tidak memerlukan pupuk, pestisida, dan irigasi. Ketiga, masa tanam rumput laut yang singkat, hanya 45 hari, sehingga strategis untuk memperbaiki perekonomian masyarakat pesisir dengan perputaran uang yang cepat.
Inilah bahan utama berbagai macam kemasan ramah lingkungan dari BIOPAC seperti tas belanja, kemasan makanan, bahkan kantong sampah untuk hewan peliharaan. Selain itu, BIOPAC juga berhasil mengubah rumput laut menjadi tinta yang bisa digunakan untuk mencetak logo dan produk informasi pada kemasan BIOPAC tanpa memerlukan stiker.
Sejak 2019, BIOPAC bercita-cita menjadi produsen kemasan biodegradable pertama di Indonesia untuk rumah tangga, bisnis, dan hotel. BIOPAC lahir dari keresahan atas keadaan Bumi yang semakin memburuk dengan membludaknya sampah, polusi, dan kurangnya produksi kemasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Saat ini, BIOPAC sudah memiliki berbagai macam lini produk yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai macam kalangan, seperti tas/kantong belanja, kemasan makanan, alas makanan, hotel amenities, dan masih banyak lainnya. Dengan langkah ini, BIOPAC berharap akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pilihannya dalam mengonsumsi sesuatu selalu berkaitan dengan dampaknya terhadap kelangsungan Bumi.